sanggar seni putra purna yudha
PURWAKARTA- Sanggar Tari Putra Purna Yudha Purwakarta,
mengukir banyak prestasi sepanjang eksistensinya dalam melestarikan
kesenian sunda. Sanggar ini telah membawa harum nama Purwakarta di
tingkat provinsi maupun nasional. Wajar jika Sanggar Putra Purna Yudha
menjadi kebanggan masyarakat Purwakarta.
Beny Benyamin, Pimpinan Sanggar Putra Purna Yudha berdarah Sumatera ini,
mengaku sangat mencintai budaya Sunda, khususnya Seni Tari Jaipongan.
Menurutnya, tari jaipong adalah seni yang unik.
Kerja keras Beny sebagai pimpinan, Anita dan Gondo sebagai pelatih dan
koreografer membuahkan hasil yang cukup membanggakan. Sanggar yang di
kelolanya telah meraih sejumlah prestasi baik ditingkat lokal maupun
nasional. Salah satunya pernah menjadi juara umum pada pemilihan Mojang
Jaipong tahun 2007. Selain itu, prestasi yang diraih tingkat nasional
tahun 2009 ini adalah juara pertama the best performance dan juara
pertama kategori SD dan SMP di jakarta.
Selama ini, Sanggar yang didirikan oleh Letkol Infantri Umar Nafis yang
menjabat sebagai komandan Kodim 0619 pada tahun 1990 ini terbukti
menarik minat masyarakat. Dari tahun ke tahun, Sanggar Putra Purna Yudha
selalu kebanjiran siswa binaan. Pada 2009 ini saja, sanggar ini
mencatat sebanyak ratusan orang siswa. Siswa tersebut rata-rata terdiri
dari usia pendidikan SD, SMP, dan SMA. Bahkan kalangan mahasiswa dan
umum.
Sanggar Putra Purna Yudha memiliki tiga orang pengajar. Mereka adalah
Anita Benyamin yang di kenal the Nita, Agus Gandamanah alias Gondo dan
Beny Benyamin yang juga kerap membantu mengajarkan seni tari kepada para
siswa binaannya.
Walaupun Beny bukan keturunan Sunda, namun dia menyukai kesenian khas
Sunda. Dengan pengalaman pernah menjabat sebagai Koordinator Sosial dan
Budaya Perhimpunan Pelajar Indonesia-Australia cabang Victoria periode
1995-1996. Lalu, Ia juga pernah menjadi ketua penyelenggara “Bhinneka
Tunggal Ika“, serta berpartisipasi pada padepokan Putra Sunda dalam
acara Jaipongan Award 2004.
Pelatih andalan di Sanggar Putra Purna Yudha adalah the Nita. Perempuan
yang merupakan asli putra daerah Purwakarta ini memiliki karir di bidang
Tari. Saat berusia 10 tahun, nita sudah menjadi seorang penari cilik
yang kerap tampil dalam setiap even.
Tak hanya itu, ia yang juga seorang koreografer ini telah banyak
menghasilkan karya-karyanya. Salah satu karyanya adalah pagelaran tari
yang berjudul ramayana. Tari ini merupakan tari kolaborasi Indonesia
dengan India. Anita di tunjuk sebagai calon pemuda pelopor bidang seni
dan budaya 2009.
Satu pelatih lainnya yaitu Gondo. Ia hanya meniti karir di bidang seni
sunda sejak tahun 1983. Karir Gondo bahkan sudah tingkat nasional dan
internasional. Setelah memutuskan untuk menurunkan ilmunya kepada orang
lain, kini Gondo sudah mendidik ratusan siswa. Bahkan banyak binaannya
yang telah berhasil menjadi penari handal dan propesional.